BESEK PAPRING: KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA Besek Papring: Local Wisdom as An Alternative Media for Mathematic Learning

Main Article Content

Rachmaniah Mirza Hariastuti

Abstract

Besek adalah bagian dari kearifan lokal warga lingkungan Papring Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Pembuatan besek merupakan salah satu mata pencaharian warga Papring yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Besek terbuat dari anyaman bambu dengan pola tertentu yang hasil akhirnya merupakan produk bangun tiga dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembuatan besek Papring, mengidentifikasi etnomatematika dalam proses pembuatan besek, serta menerapkan hasil identifikasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika operasi hitung perkalian di Sekolah Adat Kampoeng Batara (SAKB) dan Kelompok Belajar (Pokjar) Kampoeng Batara. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Validasi data dilakukan dalam bentuk triangulasi metode dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan secara kualitatif sesuai indikator yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media iratan bahan pembuat besek dapat digunakan untuk memahamkan proses penyelesaian perkalian pada peserta didik yang belum hafal perkalian
Besek is one of the local wisdoms of the Papring people in Kalipuro Sub-district, Banyuwangi District. Besek production has become one of Papring people livelihoods which is transmitted from generation to generation. Besek is made of bamboo webbing with a certain pattern, of which the final product is a three-dimensional product. This study aims to explore the making of Papring besek, identify ethnomathematics in the process of Papring besek making, and apply the results of ethnomathematical identification in learning mathematics of multiplication operations at SAKB and Pokjar of Kampoeng Batara. This is a qualitative study, where the researcher acts as the main instrument. Data collection is carried out through the method of observation, interview, documentation, and test. Data validation is by method triangulation as well as source triangulation. Data is analyzed qualitatively in accordance with the determined indicators. The study result shows that the iratan, material for making besek, can be used to explain multiplication completion to the students who have not memorized multiplication.

Article Details

How to Cite
Hariastuti, R. M. (2022). BESEK PAPRING: KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Besek Papring: Local Wisdom as An Alternative Media for Mathematic Learning. Jurnal Teknodik, 129–144. https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.926
Section
Articles
Author Biography

Rachmaniah Mirza Hariastuti, Universitas PGRI Banyuwangi

Pendidikan Matematika

References

Adiputra, K., Mudra, I. W., & Muliawati, N. P. (2018). Inovasi Dekorasi dan Fungsi Kerajinan Anyaman Besek di Desa Sidetapa Buleleng. Prabangkara Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 22(1), 38–43.

D’Ambrosio, U. (2020). In My Opinion: What Is Ethnomathematics, and How Can It Help Children in Schools? Teaching Children Mathematics, 7(6), 308–310. https://doi.org/10.5951/tcm.7.6.0308

Fahrurrozi, M. (2017). Pembelajaran Berbasis Budaya: Model Inovasi Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Seminar Nasional Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bisnis Dan Manajemen, 1–11. Malang: Universitas Negeri Malang.

Fajar, F. A., Sunardi, & Yudianto, E. (2018). Etnomatematika Pembuatan Kerajinan Tangan Anyaman Bambu Masyarakat Osing di Desa Gintangan Banyuwangi Sebagai Bahan Ajar Geometri. Kadikma, 9(3), 97–108.

Furuto, L. H. L. (2014). Pacific ethnomathematics: Pedagogy and practices in mathematics education. Teaching Mathematics and Its Applications, 33(2), 110–121. https://doi.org/10.1093/teamat/hru009

Hariastuti, R. M. (2019). Rancangan Pembelajaran Matematika Kontekstual Berbasis Etnomatematika. Jakarta: Halaman Moeka Publishing.

Hariastuti, R. M., Budiarto, M. T., & Manuharawati, M. (2021). Gedhek , When Culture Teaches Mathematical Concepts. Proceedings of the 1st International Conference on Mathematics and Mathematics Education (ICMMEd 2020), 550(Icmmed 2020), 150–156. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210508.057

Ilmiyah, N. F., Annisa, A., Fitriyah, A., & Vebyanti, B. S. (2020). Analisis Motif Anyaman Dan Aktivitas Fundamental Matematis Dalam Seni Menganyam Di Desa Plaosan Kabupaten Kediri. Alifmatika: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 2(1), 92–104. https://doi.org/10.35316/alifmatika.2020.v2i1.92-104

Kusuma, R. S. (2018). Peran Sentral Kearifan Lokal Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 5(2), 228–239. Retrieved from https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/view/385

Lukitasari, E. (2013). Komunikasi Visual pada Kemasan Besek Makanan oleh-oleh Khas Banyumas. Dewa Ruci, 8(3), 315–329. Retrieved from http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/1121

Nurjamil, D., Muhtadi, D., & Habibah, A. (2021). Studi Etnomatematika: Mengungkap Konsep Matematika pada Kerajinan Anyaman Bambu di Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Didactical Mathematics, 3(1), 64–81. https://doi.org/dx.doi.org/10.31949/dmj.v2i2.2074

Orey, D., & Rosa, M. (2006). Ethnomathematics : cultural assertions and challenges towards pedagogical action. 1(May 2006), 57–78.

Puspadewi, K. R., & Putra, I. G. N. N. (2014). Etnomatematika di Balik Kerajinan Anyaman Bali. Jurnal Matematika, 4(2), 80–89.

Ratuanik, M., & Kundre, O. T. (2018). Pemanfaatan Etnomatematika Kerajinan Tangan Anyaman Masyarakat Maluku Tenggara Barat dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 416–423.

Rosa, M., & Orey, D. C. (2011). Ethnomathematics: the cultural aspects of mathematics Etnomatemática : os aspectos culturais da matemática. Revista Latinoamericana de Etnomatemática, 4(2), 32–54.

Rusdi, L. H., Soeprayogi, H., & Mesra, M. (2020). Kerajinan Anyaman Bambu Di Sanggar Kreatif “Bunga Matahari†Kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 133–140. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.216

Susanti, E., Nisa’, R., Azhari, M. N., & Marhayati, M. (2020). Ethnomathematics Exploration: Number Patterns in Bamboo Woven Crafts in Tulungagung. Matematika Dan Pembelajaran, 8(1), 87–101.

Susilo, S., Kistiyanto, M. S., Hartono, R., & Insani, N. (2019). Pendampingan Industri Lokal Anyaman Bambu untuk Meningkatkan Daya Saing Pasar di Desa Binaan Dusun Kedampul Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial [JPDS], 2(1), 36–46.

Tanu, I. K. (2016). Pembelajaran Berbasis Budaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah. Jurnal Penjaminan Mutu. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/71532/strategi-sekolah-dalam-pendidikan-multikultural

Tiyani, N. L. P. (2017). Potensi Dukungan Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 : Kasus Muatan Sikap Pada Tema Berbagai Pekerjaan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran PPs Universitas Pendidikan Ganesha, 1(3), 219–228.

Warsito. (2014). Peranan Budaya Dan Pendidikan Karakter Bagi Pembangunan Bangsa. Seminar Nasional Pendidikan Dalam Rangka Dies Natalis Ke 37 Universitas Sebelas Maret, 63–76.