Metode Pengajaran Puisi Yang Menyenangkan Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Main Article Content

Dra. Hj. Dewi Subadra, M.M. Dra. Hj. Dewi Subadra, M.M.

Abstract

Abstrak: Salah satu masalah pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tampaknya kurang atau tidak banyak mendapat perhatian para guru Bahasa Indonesia adalah yang berkaitan dengan pengajaran sastra khususnya pengajaran puisi. Melalui pengajaran karya sastra dan khususnya puisi akan mengembangkan perasaan kepekaan (sensitivitas) di dalam diri peserta didik dalam menyikapi berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Mempelajari karya sastra (bentuk tertulis) menuntut adanya penghayatan terhadap makna yang disampaikan penulisnya. Proses penghayatan dapat dilakukan atau dikembangkan melalui kegiatan membaca. Membaca karya sastra tulis tidak cukup hanya sekali tetapi dibutuhkan berulangkali sehingga timbul penghayatan (meresapi) akan apa yang disampaikan oleh penulisnya. Membaca karya sastra khususnya puisi tidaklah sama dengan membaca karya tulis lainnya. Artinya, peserta didik tidak hanya mampu membaca apa yang tertulis (reading the lines) tetapi juga membaca apa yang tersirat di balik tulisan (reading between the lines) dan terlebih-lebih lagi mampu membaca apa yang tersorot (reading beyond the lines). Oleh karena itu, memahami karya sastra tulis menuntut adanya keterampilan membaca. Keterampilan membaca karya sastra dapat dikembangkan melalui pelatihan. Hasil pengamatan mengungkapkan bahwa tidak hanya guru bahasa Indonesia yang “kurang memperhatikan pengajaran sastra puisi†tetapi juga peserta didik “kurang tertarik mempelajari karya sastra puisiâ€. Dalam kaitan ini, banyak faktor penyebabnya dan salah satu di antaranya adalah metode pengajaran puisi yang diterapkan guru. Aspek metode pengajaran puisi inilah yang akan menjadi fokus pembahasan di dalam tulisan ini. Melalui tulisan ini, penulis ingin berbagi pengalaman dalam mengajarkan karya sastra puisi melalui metode pengajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tertarik atau termotivasi untuk mempelajari puisi.Kata kunci: Bahasa Indonesia, pengajaran puisi, metode, karya sastra, membaca.Abstract: One of problems in teaching Indonesian language in junior secondary schools which seems to get less or little attention from Indonesian language teachers relates to the literature teaching, particularly poetry teaching. Through learning literature, especially poetry, students will develop their sensitivity in responding various aspects of daily life. Studying written literature demands internalization of the meaning meant by the writer. Internalization process can be done or developed through reading activity. Reading written literature once is not sufficient, but it needs more times so that the reader will be able to internalize the message or value presented by the writer. Reading literature, especially poetry, is not similar to reading other writings. It means that students can read not only what is written (reading the lines) but also can read between the lines and more over beyond the lines. Therefore, understanding the written literature needs reading skill. The skill of reading literature can be developed through training. Based on the observation, not only the teachers have less attention to learning poetry but also the students are not interested in studying poetry. In this accordance, many factors cause this problem and one among them is the teachers’ teaching poetry method. This teaching poetry metho is the focus of discussion in this article. Through this article, the writer wants to share experiences in teaching poetry through a fun teaching method so that students are interested and motivated in studying poetry. Keywords: Indonesian language, poetry teaching, method, literature, reading.

Article Details

How to Cite
Dra. Hj. Dewi Subadra, M.M., D. H. D. S. M. (2013). Metode Pengajaran Puisi Yang Menyenangkan Di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Teknodik, Hal. 61–74. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.89
Section
Articles
Author Biography

Dra. Hj. Dewi Subadra, M.M. Dra. Hj. Dewi Subadra, M.M.

Guru Bahasa Indonesia pada SMPN 40 Palembang - Sumatera Selatan