STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH

Main Article Content

Herry Widyastono Herry Widyastono

Abstract

diterima: 09 April 2013; dikembalikan untuk direvisi: 23 April 2013; disetujui: 02 Mei 2013Abstrak:Korupsi, terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia, dan telah merasuk di berbagai sendi kehidupan. Upaya pemberantasan korupsi mulanya dilakukan dengan lebih mengandalkan jalur hukum , belakangan ini juga dilakukan melalui jalur pendidikan untuk melahirkan generasi bersih korupsi. Tujuan kajian ini adalah: memberikan gambaran strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa kini (masa penerapan Kurikulum 2006), danpada masa yang akan datang (masa penerapan Kurikulum 2013). Hasil kajian menyimpulkan bahwa strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa penerapan Kurikulum 2006 dilakukan melalui: penyelenggaraan manajemen berbasis sekolah yang transparan, profesional, dan akuntabel;penerapan strategi pembelajaran dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam pembelajaran:mata pelajaran yang relevan,muatan lokal, danpengembangan diri, karena nilai-nilai antikorupsi belum terakomodasi secara eksplisit dalam Kurikulum 2006; danpartisipasi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa penerapan Kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui:penyelenggaraan manajemen berbasis sekolah yang transparan, profesional, dan akuntabel,implementasi Kurikulum 2013 secara efektif, karena nilai-nilai antikorupsi sudah terakomodasi secara eksplisit dalam Kurikulum 2013, danpartisipasi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kata kunci: pendidikan antikorupsi, Kurikulum 2006, Kurikulum 2013. Abstract: Corruption occurs in many countries, including in Indonesia, and it has penetrated into the various aspects of life. Efforts to combat corruption initially were performed with greater reliance on legal means, but recently they were also done through education to bring about the corruption-free generation. The purpose of this study was :to provide an overview of the implementation of anti-corruption education strategies in schools in the present (era of Curriculum 2006 implementation), andto provide an overview of the implementation of anti-corruption education strategies in schools in the future (era Curriculum 2013 implementation). Results of the study concluded that the implementation of anti-corruption education strategies in schools during the:the implementation of transparent, professional,and accountable school-based management ,the application of learning strategies by integrating anti-corruption values into learning of:relevant subject,local content, andself capacity building, since the anticorruptionvalues were not explicitly accommodated in Curriculum 2006, andimplementation of Curriculum 2006 was conducted through. to identify the participation community in the utilization of information and communication technology. While the implementation of anticorruption education strategies in schools during the implementation of Curriculum 2013 can be done through:the implementation of transparent, professional, and accountable school-based management,the effective implementation of Curriculum 2013, because the anti-corruption values are accommodated explicitly in curriculum 2013, andparticipation in the utilization of information and communication technology. Keywords: anti-corruption education , Curriculum 2006, Curriculum 2013.

Article Details

How to Cite
Herry Widyastono, H. W. (2014). STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH. Jurnal Teknodik, Hal. 194–208. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.79
Section
Articles
Author Biography

Herry Widyastono Herry Widyastono

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang KemdikbudJl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta