PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH ICT USE FOR ACCREDITATION PROCESS AT SCHOOL/MADRASAH

Main Article Content

Hendarman Hendarman

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mencermati kemungkinan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses akreditasi sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D). Penggunaan TIK diasumsikan dapat menuntaskan akreditasi terhadap satuan/madrasah sehingga dapat menghindari masalah hukum berupa tidak diperkenankannya peserta didik untuk mengikuti ujian kompetensi dan ujian nasional. Kajian ini pada dasarnya merupakan analisis dokumentasi dan publikasi lainnya dengan fokus pada anggaran untuk tahapan proses akreditasi serta penggunaan berbagai modus TIK. Hasil analisis menunjukkan bahwa masih terdapat tahap-tahap proses akreditasi yang dilakukan secara manual sehingga berimplikasi anggaran yang tidak efisien. Penggunaan TIK pada beberapa tahapan proses akreditasi dapat meningkatkan maka sasaran satuan pendidikan yang diakreditasi dan meminimalkan anggaran yang diperlukan. Disarankan agar Badan Akreditasi Nasional- Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) mereformasi proses akreditasi yang selama ini diterapkan secara lebih efektif dan efisien melalui penggunaan TIK.This analysis was intended to study the possibility of using Information and Communication Technology (ICT) in accreditation process for school/madrasah due to the limitation of budget allocation at the central and local government (APBN/D). The use of ICT is assumed to enable all schools/madrasah be accredited in order to avoid the legal consequencies where students from non-accredited school/madrasah are not allowed to attend competency and national examination. Documentation and related publications were used for this analysis with focuses on budget allocated and stages within the accreditation process. The results revealed that such stages in accreditation process undertaken in manual way which implies inefficiency in budget spending. The use of ICT in stages of accreditation process will reduce the cost and enable more schools/madrasah be accredited. It was recommended that National Accreditation Board for Schools/Madrasah (BAN-S/M) reforms the accreditation process for more effective and efficient by using ICT. 

Article Details

How to Cite
Hendarman, H. (2019). PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH ICT USE FOR ACCREDITATION PROCESS AT SCHOOL/MADRASAH. Jurnal Teknodik, 17(3), 096–103. https://doi.org/10.32550/teknodik.v17i3.564
Section
Articles

References

Anwas, O.M. 2013. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Teknodik, vol. 17, No. 1 Maret 2013. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdikbud. 2013. Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2013: Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAN-S/M. 2012. Executive Summary: Capaian kinerja Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/

M) (tidak dipublikasikan). Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Basso, M., 2003. AMS/NAEYC: New joint Accreditation Process. Montessori Life, 15(1), 15-16.

Cooper, Harris. 2010. Research Synthesis and Meta-analysis: A Step-by-Step Approach (4th ed.). London: SAGE Publications Ltd.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Furuzan, V.G. 2012. Accreditation Policies of Turkey in Primary and Secondary Education. US-China Education Review B 7 (2012) 647-656; Earlier title: US-China Education Review, ISSN 1548-6613

Kementerian Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Middle States Commission on Higher Education (MSC). 2006. Characteristics of Excellence in Higher Education (12th ed.). Philadelphia, P. A.: Middle States Commission on Higher Education Publications.

Saðlam, M., Özüdoðru, F., & Çýray, F. 2011. The European Union Education Policies and Their Effects upon Turkish Education System. Yüzüncü Yýl University, Faculty of Education Journal, 8, 87-109. (in Turkish).

Siahaan, S. 2013. Menuju Arah Pendidikan Berkualitas di Daerah Tertinggal dan Perbatasan melalui Pemanfaatan TIK. Jurnal Teknodik, vol. 17, No. 1 Maret 2013. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suharto, E. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Sywelem, M., & Witte, J. 2009. Higher Education Accreditation in view of International Contemporary Attitudes.

Contemporary Issues in Education Research, 2(2), 41-54.

Teacher Education Accreditation Council. 2010. Guide to Accreditation. Washington, D. C.: TEAC Press.

Tinio. 2001. ICT in Education. New York: United Nations Development Programme Bureau for Development Policy.