PROBLEMATIKA DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

Main Article Content

Asep Saepudin

Abstract

Problematikan dan peningkatan kualitas mutu bagi perguruan tinggi merupakan dua hal penting yang perlu diperhatikan. Kenyatan menunjukan bahwa selama ini perguruan tinggi tidak terlepas dari persoalan (problematika) yang berkenaan dengan tiga hal, yaitu: (1) masih rendahnya pemerataan dalam memperoleh pendidikan, (2) masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan, dan (3) masih lemahnya manajemen pendidikan. Kondisi tersebut perlu segera diselesaikan melalui reformasi pendidikan yang mengarah kepada peningkatan kualitas mutu dengan pendekatan konsep manajemen mutu terpadu atau Total Quality Manajement (TQM). Walupun konsep tersebut pada mulanya dikembangkan dalam dunia bisnis dan industri, namun dapat diterapkan pula pada bidang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Kendatipun demikian, berbeda dengan manajemen bisnis atau industri, penerapan Total Quality Manajement (TQM) dalam mencapai manajemen kualitas mutu di Perguruan Tinggi (management for quality in higer education institutions) lebih difokuskan pada pada dua hal, yaitu: Pertama, stimulasi dari koherensi proses belajar. Kedua, Analisis kebutuhan berbagai kelompok peserta didik. yakni mahasiswa sebagai peserta didik. Oleh karenanya orientasi terhadap peserta didik adalah kunci management for quality in higer education institutions.

Article Details

How to Cite
Saepudin, A. (2018). PROBLEMATIKA DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA. Jurnal Teknodik, 4(15), 068–086. https://doi.org/10.32550/teknodik.v4i15.476
Section
Articles

References

Asep Saepudin. 2003. Pendekatan Total Quality Manajemen

(TQM) dalam Globalisasi Pendidikan. Jurnal Manajemen dan

Sistem Informasi. Bandung. FPIPS UPI Vol. 1 No.2 Januari

____________. 2001. Potret Pendidikan dalam Alih Ilmu dan

Teknologi. Jurnal Teknodik. Pustekom Depdiknas No.9

Januari 2001. Asia Week. 2000. Best Multi-Disiplinary

institutions and Institutes of Science and Technology (On-

Line).http://www.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/universities.

(15 September 2000).

Azrul Azwar. 1995. Program Menjaga Mutu Pelayanan. Jakarta:

Yayasan penerbit IDI.

Bun Yamin Ramto. 2000. Strategi Pengembangan Perguruan

Tinggi Swasta di Indonesia. APTISI Jawa Barat.

Conny R. Semiawan. 1999. Pendidikan Tinggi: Peningkatan

Kemampuan Manusia. Jakarta; PT. Grasindo.

Domingo , Rene T 1992. “Non Stop Improvement: Quality

Redefinedâ€.

The Asean Manager. July-August 1992. Direktori Akreditasi

Program Studi tahun 2003.

Jakarta: BAN PT. Elaine Biech, 1994. Total Quality Management

for Training. New York.

McGraw-Hill, Inc. Joetata Hadihardaja. 2000. Kebijakan

Pemerintah Mengenai Perguruan Tinggi. Kopertis Wil. IV

M.D. Dahlan. 2000. Implikasi Otonomi Perguruan Tinggi bagi

Pengembangan PTS. Bandung. Makalah APTISI Jabar.

Murato, Eduardo. 1993. “The Essence of Quality: Two Essaysâ€.

The Asian Manager. January 1993.

Sallis, Edward. 1993. Total Quality Management in Education.

Kogan Page Educational Management Series. Philadelphia.

London.

Safrudin Chamidi. 2004. Kontribusi Sekolah Swasta bagi

Pendidikan di Indonesia.

(0nLine),http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/35/

kontribusi_sekolah_swasta.htm (27 Juni 2004)

Tampubolon, Daulat. 2001. Perguruan Tinggi Bermutu. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Tjutju Yuniarsih. 2003. Implementasi Konsep Mutu Terpadu

dalam Pendidikan. Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi.

Bandung. FPIPS UPI Vol. 1 No.2 Januari 2003.