FILM PENDIDIKAN: KARYA SENI, REPRESENTASI, DAN REALITAS SOSIAL DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Main Article Content

Oos M. Anwas

Abstract

Masa remaja adalah fase mencari dan membentuk jati diri. Mereka seringkali mendapatkan figur atau keteladanan dari sajian televisi dan film komersial, termasuk film asing. Pengalaman empirik bahwa film Aku Cinta Indonesia (ACI) di tahun 1980-an berhasil menjadi sebuah tontonan menarik dan teladan bagi remaja pada saat itu. Hal ini menjadi optimisme pengembangan film pendidikan dalam membangun karakter bangsa. Film pendidikan dapat dikembangkan melalui: 1) menyajikan karakter tokoh idola remaja masa kini, dan 2) menciptakan figur ideal panutan remaja. Konsep film sebagai karya seni yang komplek dan menjadi representasi dan gambaran realitas sosial. Oleh karena itu film pendidikan dituntut mampu menghadirkan kekayaan budaya, kekayaan alam, termasuk kearifan lokal sebagai representasi dan realitas sosial bangsa Indonesia. Sebagai karya seni, film pendidikan perlu mengolah psikologi dan emosi penonton. Untuk itu, film pendidikan perlu dibuat dramatisasi yang wajar, alur cerita menarik, memberikan kejutan-kejutan dan kepenasarana, penokohan dengan karakteristik yang tegas, bahasa yang mudah dicerna, serta ditunjang teknis produksi mulai: pengambilan gambar, editing, pemilihan shot, memberikan penekanan, dan aspekaspek teknis lainnya.

Article Details

How to Cite
Anwas, O. M. (2013). FILM PENDIDIKAN: KARYA SENI, REPRESENTASI, DAN REALITAS SOSIAL DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA. Jurnal Teknodik, Hal. 185 – 198. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.20
Section
Articles